10:24 pm -
Resensi
No comments


"The Atlantis Gene" kisah tentang prediksi kehancuran peradaban manusia modern

Judul : The Atlantis Gene
(Gen Manusia Atlantis)
(Gen Manusia Atlantis)
Pengarang : A.G. Riddle
Penerjemah : Ahmad Alkadri
Editor : Merry Riansyah
Pemeriksa Aksara : Abduraafi Adrian
Cetakan : Pertama, Januari 2015
Penerbit : Fantasious
Di lain tempat, ada dr. Katherine 'Kate' Warner, seorang ilmuwan genetika yang mendedikasikan hidupnya untuk menyembuhkan penderita autisme di sebuah Pusat Penelitian Autisme (PPA) yang juga berada di Jakarta dan disponsori oleh Immari Sains.
Akhirnya takdir mempertemukan agen David Vale dan dr. Katherine 'Kate' Warner dalam sebuah misi untuk memecahkan protokol toba yang berhubungan dengan suatu organisasi berskala internasional 'Immari'. Organisasi Immari menduga bahwa kota Atlantis yang ditemukan itu berisi manusia-manusia Atlantis yang sedang berhibernasi dan menunggu waktu yang tepat untuk terbangun. Satu-satunya jalan keluar untuk mencegah kepunahan umat manusia dari ancaman manusia Atlantis adalah dengan menemukan Gen Atlantis.
Novel ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu Jakarta Membara, Permadani Tibet, dan Makam Atlantis.
Jakarta Membara
Bagian pertama yang mengambil judul Jakarta Membara, berpusat di kota Jakarta dan menceritakan awal keterkaitan antara David dan Kate.
"Ini saranku, orang-orang baik akan memintamu masuk van. Orang-orang jahat menutup kepalamu dengan plastik hitam dan melemparmu ke dalam. Aku meminta. Jadi, kau bisa tetap di sini atau ikut bersamaku. Terserah saja." - David Vale
David mendapati dirinya berada dalam masalah pelik berskala internasional yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Ia berhadapan dengan salah satu organisasi besar yaitu Immari. Suatu hari, ia mendapat pesan bersandi yang memuat informasi tentang rencana penyerangan berskala besar bernama Protokol Toba sehingga ia pun menyelidikinya bersama seorang analis menara jam terpercaya, Josh Cohen. Penyelidikan ini akhirnya membawa David kepada dr. Katherine Warner yang saat itu sedang berada di kantor polisi akibat penyerangan Pusat Penelitian Autisme asuhannya sehingga menyebabkan seorang staf, Ben, tewas terbunuh. Dan penyerangan tersebut juga merupakan suatu upaya penculikan subyek penelitian Kate, yaitu Adi dan Surya, dua anak pengidap autisme.
Permadani Tibet
Berpusat di daerah otonomi Tibet, Cina demi upaya menyelamatkan dua subyek penelitian Kate. David dan Kate berhasil menyusup di antara para pekerja Immari dengan bantuan pesan bersandi yang dikirim oleh seorang misterius. Namun segalanya tidak berjalan mulus sehingga menyebabkan David sekarat karena terluka parah. Dorian Sloane, petinggi Immari Sekuriti yang penuh dendam, menghajar David tepat sebelum ia berhasil melarikan diri setelah berusaha meledakkan generator daya di markas besar Immari. Di bagian lain gedung, hal aneh terjadi pada diri Kate. Ia berhasil selamat walaupun sempat tertangkap dan di masukkan ke dalam lonceng. Ajaibnya, Kate selamat walaupun subyek-subyek penelitian Immari yang lain mati meleleh akibat lonceng tersebut. Setting berpindah ke sebuah kuil tersembunyi di dataran tinggi Tibet.
"Agama adalah upaya putus asa leluhur kita guna memahami dunia kita dan masa lalu. Kita hidup dalam kegelapan, dikelilingi oleh misteri. Dari mana kita berasal ? Apa tujuan kita ? Apa yang akan terjadi pada kita setelah kematian ? Agama juga memberi kita sesuatu yang lebih : norma kehidupan, cetak biru mengenai benar dan salah , pedoman untuk menuntun kehidupan manusia. Sama halnya alat-alat lainnya, agama dapat disalahgunakan." - Qian
Di kuil tersebut, David dan Kate mendapatkan sebuah jurnal dari seorang pria bernama Patrick Pierce yang menuntun mereka menuju titik terang dari apa yang sedang mereka cari.
Makam Atlantis
Bagian ketiga diberi judul Makam Atlantis, memiliki setting di Gibraltar dan Antartika. Pada bagian ini rahasia-rahasia besar mulai terkuak. Gibraltar dipercaya sebagai pintu gerbang menuju Atlantis. Sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, Patrick Pierce, si penulis jurnal, terlibat dalam proyek penggalian gerbang Atlantis ini. Gibraltar merupakan tempat yang diceritakan di dalam jurnal Patrick. Akan banyak kejutan yang tak terduga di makam Atlantis. Dan akan dijelaskan hubungan antara Gibraltar dan Antartika. Dimana sekitar seratus lima puluh kilometer dari lepas pantai ditemukan sebuah kapal selam yang diduga milik NAZI. Kapal tersebut mencuat dari suatu struktur yang terkubur dalam sebongkah es. Menyebabkan para ilmuwan Immari gempar dan menduga bahwa struktur tersebut adalah kota Atlantis yang hilang.
Jadi dimanakah lokasi Kota Atlantis yang sebenarnya ?
Pada saat di awal-awal cerita, pembaca akan dibuat bingung karena alur cerita yang dibuat sangatlah cepat. Setting cerita secara terus-menerus berpindah-pindah tempat dan menampilkan tokoh-tokoh baru. Setiap bab dalam novel ini dibuat pendek-pendek sehingga menimbulkan sensasi seperti sedang menonton film dengan alur yang sangat cepat. Bahkan terdapat bab yang hanya memakan 1-2 lembar saja. Keuntungannya adalah pembaca dibuat terus-menerus penasaran dan tidak mudah bosan karena disajikan dalam bab-bab pendek dan perpindahan lokasi yang begitu mendadak, tak lupa pula dengan adegan laga yang menantang dan masalah-masalah kompleks yang dihadapi tokoh utama. Novel bergenre thriller khas barat ini begitu menarik karena menyajikan sejarah, sains, pengetahuan umum, mitos, dan teknologi dalam satu buku. Dan salah satu sisi menarik lainnya adalah salah satu setting tempat pada cerita ini adalah kota Jakarta, Ibukota Indonesia. Hal ini mungkin diakibat oleh isu global yang mengatakan bahwa atlantis dulunya berada di wilayah Indonesia.
Seperti yang kita tahu, bahwa mitos atlantis telah berkembang sejak bertahun-tahun yang lalu. Entah mitos atau fakta, namun hingga saat ini Atlantis tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi kita semua, tak terkecuali para peneliti. Dikisahkan bahwa atlantis adalah sebuah peradaban yang berkembang sejak ribuan tahun lalu dan peradaban ini dipercaya memiliki teknologi yang sangat maju, bahkan mengalahkan teknologi yang ada saat ini.
Terlepas dari segala kekurangannya, novel The Atlantis Gene karya A.G. Riddle ini patut dan layak dibaca karena memiliki daya tarik tersendiri dan usaha penulis untuk terus menjaga ketegangan dalam setiap bab nya patut di acungi jempol.
0 comments:
Post a Comment